Katamu terikat oleh sesaknya pikiran membual tak seperti apa yang seharusnya terbesit dalam otak. Hatiku kaku dan membatu akibat apa yang telah berlalu, lama untuk menerimanya. Aungan serigala membuatku terdiam dan berhenti melangkah jauh, itu semua membuatku takut.
Takut untuk melangkah
Takut untuk memandang
Takut untuk berbica
Takut dan menderita
Senyum dan tawa akan selalu hadir ditengah-tengah orang-orang bercerita tentang apa dan dirinya, walau hanya menjadi pendengar mereka tak pernah tahu apa yang kuderita, menyimpan perasaan yang lama akan membusuk dalam tong sampah.
Terlalu sulit untuk membuka pesan suara tanda tanya, karena tak ada yang istiwa dalam kisah-kisah ku, hanya lembaran kertas putih kosong atau coretan bekas luka. Lalu kemana kaki harus berjalan ataukah tetap diam dan mengorek-ngorek bekas luka? Semua akan jadi tanda tanya besar untuk menyembuhkan itu.
Maaf tak pernah bisa seperti apa yang lainnya, setiap detik aku mencoba tetapi tak pernah sama. Atau aku terlalu bodoh? Entahlah…
Hanya kata “nggak apa-apa” dengan hela tarikan nafas panjang mencoba untuk selalu ikhlas
Komentar
Posting Komentar